MAKALAH
EVALUASI PEMBELAJARAN AUD
“ CATATAN ANEKDOT (ANECDOTAL RECORD) DAN FPRMAT PEMBUATAN
CATATAN ANEKDOT”

OLEH:
KELOMPOK 3:
DESMALENI (1100761)
ZIA ROZAMI
(1205089)
ULPA ULMI (1205095)
DILA PRADINI (1205086)
PRATIWI SAPANI TANJUNG (1205105)
VIVI OKTAVIA (57808)
MERI ANNISA (1100760)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Catatan anekdot adalah cara pengumpulan data
melalui pengamatan langsung tentang sikap dan perilaku anak yang muncul secara
tiba-tiba (peristiwa yang terjadi secara insidental). Secara ideal, komponen yang diases
meliputi seluruh aspek perkembangan anak yaitu: Fisik (Motorik halus,Motorik Kasar),Kognitif (Sains, Matematika), Bahasa, Sosial-Emosional,
Seni,Moral dan Nilai Agama.
Adapun Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Catatan
Anekdot:
a) Tahap persiapan
b)
Tahap
Pelaksanaan
c) Tahap Analisis Hasil
B. Rumusan
1.
Apa itu catatan
anekdot (anecdotal record)
2. Bagaimana pembuatan format anekdot (anecdotal
record)
C. Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai catatan anekdot (anecdotal record) dan
pembuatan format anekdot (anecdotal record)
.
BAB 11
PEMBAHASAN
A.
Pengertian catatan
anekdot (anecdotal record)
Catatan anekdot adalah cara pengumpulan data
melalui pengamatan langsung tentang sikap dan perilaku anak yang muncul secara
tiba-tiba (peristiwa yang terjadi secara insidental).
Anecdotal record(catatan kejadian
khusus) merupakan uraian tertulis mengenai perilaku yang ditampilkan oleh anak
dalam situasi khusus. Catatan anekdot ditulis dengan singkat. Catatan anekdot
menjelaskan sesuatu yang terjadi secara faktual (sesuai dengan apa yang dilihat
dan didengar), dengan cara yang obyektif (tidak berprasangka, tidak
menduga-duga), menceritakan bagaimana, kapan dan di mana terjadi peristiwa itu,
serta apa yang dikatakan dan dikerjakan anak.
Penggunaan catatan
anekdot banyak memberi keuntungan kepada pendidik (guru).
Keuntungan menggunakan
catatan anekdot tersebut adalah:
1.
Pengamatan dapat
bersifat terbuka. Pengamat dapat mencatat apa saja tentang apa yang dilihatnya
tanpa dibatasi hanya satu macam perilaku khusus.
2.
Pengamat dapat menangkap
hal-hal yang tak terduga pada saat kejadian, pencatatan dilakukan nanti setelah
pembelajaran usai, sehingga tidak mengganggu aktivitas guru.
3.
Pengamat dapat melihat
dan mencatat tingkah laku khusus dan mengabaikan perilaku yang lain.
Secara ideal, komponen yang diases
meliputi seluruh aspek perkembangan anak yaitu:
1.
Fisik
Aspek perkembangan fisik meliputi :
a.
Motorik halus
-
Makan
-
Berpakaian
-
Mandi
-
Menyisir rambut
-
Mencuci dan melap tangan
-
Mengikat tali sepatu
-
Dapat membuat berbagai bentuk dengan menggunakan
misalnya tanah liat, plastisin, play dough
-
Meniru membuat garis tegak, miring, lengkung dan
lingkaran
-
Meniru melipat kertas sederhana (1-12 lipatan)
-
Menggambar orang dengan bagian-bagianny
-
Belajar menggunting bebas dengan berbagai media
b.
Motorik Kasar
- Dapat berjalan bangun tanpa berpegangan
- Pada
jari kaki (berjinjit)
-
Dengan tumit dengan keseimbangan
- Melompat
dengan alat atau tanpa alat
- Memanjat
- Berlari
2. Kognitif
Aspek perkembangan kognitif meliputi
:
a. Sains
- Mengelompokkan benda dengan berbagai
cara yang diketahui anak (misalnya, menurut warna, bentuk, ukuran)
- Mencari/menunjuk
sebanyak-banyaknya benda, binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau
ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu
- Mengenal perbedaan antara
kasar dan halus, berat dan ringan, panjang dan pendek, jauh dan dekat.
b. Matematika
- Menyebut urutan bilangan dari
1-10
- Membilang (mengenal konsep
bilangan dengan benda-benda)
- Menghubungkan konsep bilangan
dengan lambang bilangan (anak tidak disuruh menulis)
- Mengenal konsep bilangan sama
dan tidak sama, lebih dan kurang, banyak dan sedikit
- Menyebutkan benda yang
berbentuk geometri
3. Bahasa
Aspek perkembangan bahasa meliputi
- Menyebutkan nama, jenis
kelamin
- Berbicara lancar dengan
kalimat sederhana
- Menirukan kembali 2 s.d 4
urutan kata (latihan pendengaran)
- Mampu melaksanakan 1-2
perintah secara berurutan dengan benar
4. Sosial-Emosional
Aspek perkembangan social-emosional
meliputi
- Tenggang rasa terhadap orang
lain
- Bekerja sama dengan teman
- Mudah bergaul/berinteraksi
dengan orang lain
- Dapat berkomunikasi dengan
orang yang sudah dikenalnya
- Meniru kegiatan orang dewasa
- Mau berbagi dengan teman
5. Seni
Aspek perkembangan seni meliputi:
- Menggambar bebas dengan
menggunakan pensil warna, arang, krayon, dan lain-lain
- Menggambar bebas dengan
bentuk gambar titik, garis, lingkaran, segiempat, segitiga, dan bujur sangkar
yang sudah tersedia
- Menggambar bebas di dalam
lingkaran, segiempat, segitiga, dan bujur sangkar yang sudah tersedia
- Melukis dengan jari (finger
painting), kuas, pelepah pisang, dan sebagainya
- Mewarnai bentuk gambar
sederhana
- Meronce
6. Moral dan Nilai Agama
Aspek perkembangan moral dan nilai
agama meliputi
- Berdoa sebelum dan sesudah
memulai kegiatan
- Meniru pelaksanaan ibadah
agama
- Menyayangi dan memelihara
semua ciptaan Tuhan
- Cinta antara sesama suku
bangsa Indonesia
- Mengenal arti kebersamaan dan
persatuan
- Mengenal sopan santun dengan
berterima kasih
- Mengucapkan salam bila
bertemu dengan orang lain
- Rapi dalam bertindak,
berpakaian dan bekerja
- Mengenal konsep benar dan
salah
- Dapat mengurus dirinya
sendiri
B.
Pembuatan format Catatan Anekdot (anecdotal
record)
Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Catatan
Anekdot
a. Tahap persiapan mencakup
langkah-langkah berikut:
(1) Menentukan
aspek perilaku observi yang akan dicatat.
Semua perilaku anak tanpa terkecuali perlu diamati secara sistematis,
sehingga akan mengenal ihwal mereka. Akan tetapi dalam praktiknya, besar
kemungkinan diprioritaskan bagi anak-anak yang mengalami masalah dan
menunjukkan prilaku khusus (khusus). Aspek-aspek perilaku tersebut, misalnya:
kerjasama, ketelitian, perkelahian, membolos, membuat gaduh, menyontek, dan
sebagainya.
(2) Menentukan
bentuk catatan anekdot
Menetapkan bentuk catatan anekdot. Berbagai bentuk catatan anekdot
seperti: kartu kecil yang berukuran setengah halaman jenis kertas folio berisi
satu peristiwa dan lazim di sebut kartu/catatan asli. Catatan asli merupakan
bahan konfidensial, sehingga dipertanggung jawabkan kerahasiaannya. Sedangkan
kartu yang berukuran satu halaman jenis kertas folio berisi beberapa peristiwa
siswa yang sama, dan bentuk catatan anekdor berkala.
b.
Tahap
Pelaksanaan
Pada tahap pelasanaan observer menyiapkan format catatan asli, kemudian
mengambil posisi yang memudahkan proses pencatatan. Selanjutnya observer
melakukan pencatatan terhadap perilaku khusus observi dan diusahakan agar ia
tidak menyadari jika sedang diamati.
c. Tahap Analisis Hasil
Tahap analisis hasil berupa pemberian komentar/interpretasi observer terhadap
perilaku observi pada suatu kejadian berdasarkan hasil pencatatan. Ada beberapa
hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat interpretasi, antara
lain:
Hal-hal dan cara pencatatan hasil
penilaian harian dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a. Catatlah hasil penilaian
perkembangan anak pada kolom penilaian di rencana kegiatan harian (RKH). Ada
tiga kelompok anak yang perlu dicatat, kelompok pertama, yaitu: anak yang belum
mencapai atau melakukan/menyelesaikan pekerjaan masih selalu dibantu guru,
kelompok kedua, yaitu: anak yang sudah atau mampu melakukan/menyelesaikan tugas
tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar, dan kelompok ketiga, yaitu:
anak yang menunjukkan kemampuan melebihi indikator-indikator yang diharapkan
dalam RKH.
b. Simbol yang digunakan untuk
mencatat tingkat pencapaian anak untuk setiap indikator adalah sebagai berikut:
Anak yang selalu dibantu guru dalam
melakukan/menyelesaikan tugas-tugas sesuai indikator seperti yang diharapkan
dalam RKH, maka pada kolom penilaian dituliskan tanda lingkaran kosong (O) pada
nama anak bersangkutan.
Anak yang sudah atau mampu
melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar
sesuai dengan indicator seperti yang diharapkan dalam RKH, maka pada kolom
tersebut dituliskan nama anak dan tanda lingkaran berisi penuh .Anak yang
menunjukkan kemampuan sesuai dengan indikator yang tertuang dalam RKH, diberi
dengan tanda cek (V).
Contoh
Format Catatan Anekdot
FORMAT CATATAN ANEKDOT
ANAK TK
Kelompok :
Semester :
Tahun
pelajaran :
Tanggal
|
Nama
Anak
|
Peristiwa
|
Tafsiran
Permasalahan
|
Tindak lanjut dan Pemecahan
|
07-11-2010
|
Tania
|
Tidak mau bernyanyi bersama-sama
|
Ia sakit panas
|
Membawa Tania ke Puskesmas
|
CATATAN ANEKDOT
ANAK USIA DINI
KELOMPOK : B
SEMESTER : I
TAHUN
PELAJARAN : 2013/2014
BAB111
PENUTUP
A. Kesimpulan
Catatan anekdot adalah cara pengumpulan
data melalui pengamatan langsung tentang sikap dan perilaku anak yang muncul
secara tiba-tiba (peristiwa yang terjadi secara insidental).
Secara ideal, komponen yang diases meliputi
seluruh aspek perkembangan anak yaitu: Fisik
(Motorik halus,Motorik Kasar),Kognitif (Sains, Matematika), Bahasa, Sosial-Emosional,
Seni,Moral dan Nilai Agama.
Keuntungan menggunakan
catatan anekdot tersebut adalah:
1.
Pengamatan dapat
bersifat terbuka. Pengamat dapat mencatat apa saja tentang apa yang dilihatnya
tanpa dibatasi hanya satu macam perilaku khusus.
2.
Pengamat dapat
menangkap hal-hal yang tak terduga pada saat kejadian, pencatatan dilakukan
nanti setelah pembelajaran usai, sehingga tidak mengganggu aktivitas guru.
3.
Pengamat dapat melihat
dan mencatat tingkah laku khusus dan mengabaikan perilaku yang lain.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun
dan bagi khalayak yang membacanya. Penyusun tahu bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna, sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca,
agar penyusun dapat menyempurnakannya.
DAFTAR
RUJUKAN
Yus
Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak di
Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depertemen
Pendidikan Nasional