Rabu, 03 Desember 2014

karakteristik pembelajaran AUD



Karakteristik pembelajaran aud
.
1.     Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional.
2.     Belajar melalui bermain
Bermain merupakan saran belajar anak usia dini. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan, memanfaatkan, dan mengambil kesimpulan mengenai benda di sekitarnya.
3.     Menggunakan lingkungan yang kondusif
Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui bermain.
4.     Menggunakan pembelajaran terpadu
Pembelajaran pada anak usia dini harus menggunakan konsep pembelajaran terpadu yang dilakukan melalui tema. Tema yang dibangun harus menarik dan dapat membangkitkan minat anak dan bersifat kontekstual. Hal ini dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi mudah dan bermakna bagi anak.
5.     Mengembangkan berbagai kecakapan hidup
Mengembangkan keterampilan hidup dapat dilakukan melalui berbagai proses pembiasaan. Hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk menolong diri sendiri, mandiri dan bertanggungjawab serta memiliki disiplin diri.
6.     Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar
Media dan sumber pembelajaran dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik /guru.
7.     Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar
Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Agar konsep dapat dikuasai dengan baik hendaknya guru menyajikan kegiatan–kegiatan yang berluang .

Mashitoh,dkk.(2005) mengemukakan bahwa pembelajaran di TK mengutamakan bermainsambil belajar dan belajar seraya bermain, secara alamiah bermain memotifasi anak untuk mengetahui sesuatu secara lebih mendalam dan secara spontan anak mengembangkan kemampuannya. Bermain pada dasarnya lebih mementingkan proses dari pada hasil. Selain itu bermain bagi anak dapat merupakan wahana untuk perkembangan sosial emosi, dan kognitif anak.
            Sebagai suatu proses , pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Pembelajaran berpusat pada anak
Pembelajaran terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak, karena pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun kelompok. Siswa dapat aktif mencari , menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.
2.      Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk secara jalinan antar skema yang dimiliki siswa, serta anak berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari dan mengakibatkan kegiatan bermain menjadi lebih bermakna. Hal ini diharapkan dapat berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat menerapkan perolehan belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupannya.
3.      Belajar melalui pengalaman langsung
Pada pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa secara langsung pada konsep dan prinsip yang dipelajari dan memungkinkan siswa belajar dengan melakukan kegiatan secara langsung. Sehingg siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai fakta dan peristiwa  yang dialami , bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang membimbing kearah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai aktor pencari fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
4.      Lebih memperhatikan proses dari pada hasil semata
Pada pembelajarn terpadu dikembangkan pendekatan discovery inquiry(penemuan terbimbing) yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajarn yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan melihat hasrt, minat dan kemampuan siswa sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus menerus.
5.      Sarat dengan muatan keterkaitan
Pembelajarn terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajarn dari segala sisi , yang pada gilirannya nanti akan membuat siswanya lebih aktif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.
6.      Belajar melalui kegiatan konkrit dengan pendekatan yang berorientasi bermain yang kreatif dan menyenangkan(Mashitoh,dkk.(2005))

Menurut Mashitoh prinsip-prinsip pembelajaran terpadu adalah:
1.      Proses pembelajaran bagi anak usia dini adalah proses interaksi antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar,dan anak dengan pendidik dalam suatu lingkungan belajar tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2.      Sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif melakukan melaui eksplorasi dalam kegiatan bermain maka proses pembelajarn ditekankan pada aktivitas anak dalm bentuk- bentuk belajar sambil bermain.
3.      Belajar sambil bermain ditekankan pada interaksi pengembangan potensi di bidang  potensi di bidang fisik/motorik, intelegensi, sosial emosional, bahasa serta komunikasi sehingga menjadi kemampuan yang secara aktual dimiliki anak.
4.      Penyelenggaraan pembelajaran bagi anak usia dini perlu memberikan rasa aman
5.      Sesuai dengan sifat perkembangan anak usia dini, proses pembelajarn dilaksanakan secara terpadu
6.      Proses pembelajaran pada anak usia dini akan terjadi apabila anak berbuat secara aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur pendidik.
7.      Dirancang dan dilaksanakan sebagai sistem yang dapat menciptakan kondisi yang menggugah dan memberi kemudahan bagi anak untuk belajar sambil bermain melalui berbagai aktivitas yang bersifat konkrit serta sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan serta kehidupan anak.

Masitoh dkk. (2005) Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar