MAKALAH
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

OLEH:
NAMA: ULPA ULMI
NIM: (1205095)
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mendidik merupakan suatu proses yang
bertanggung jawab untuk menjadikan seorang siswa untuk menjadi seorang anak
yang pintar didalam proses belajar mengajar. Guru sebagai orang yang
menggerakkan terlaksananya proses belajar mengajar seharusnya tidak hanya menggunakan
strategi yang informasi saja.
Untuk itu perlu pengembangan kemampuan
dasar, berupa mental fisik dan sosial, untuk menemukan data dan konsep maupun
pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar mengajar. Guna mengaktifkan
siswa untuk mampu menumbuhkan sejumlah keterampilan tertentu pada diri peserta
didik tersebut.
Guru harusnya melihat cara-cara
pemberian informasi dan suasana interaksi dalam proses belajar mengajar.
Seperti melakukan pengajaran dengan cara melihat, mendengar dan memperhatikan
guru, kemudian melakukan apa yang diperintahkan guru dalam membimbing siswa itu
untuk aktif belajar.
B. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah diharapkan kita dapat mengerti dan memahami
pendekatan keterampilan proses.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa rasional PKP itu?
2. Apa itu pendekatan keterampilan proses
(PKP)
3. Apa saja hal-hal yang harus
diperhatikan guru dalam penerapan PKP
4. Bagaimana peranan guru dalam penerapan
PKP
5. Apa saja model-model mengajar dalam
PKP
BAB II
PEMBAHASAN
1)
RASIONAL PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
Beberapa
alasan yang mendasari perlunya pendekatan keterampilan proses:
a)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang pesat
b)
Anak
didik mudah memahami konsep yang rumit dan abstrak, jika anak dilibatkan secara
fisik dan mental melalui percobaan dan praktek langsung
c) Anak
didik perlu dilatih untuk aktif kreatif dan inovatif
d)
Pendekatan keterampilan proses
memberikan keluwesan dalam belajar dan perbedaan individual anak dapat dilayani
dalam kegiatan belajar mengajar.
2)
PENGERTIAN PKP
Keterampilan proses merupakan kemampuan siswa untuk
mengelola (memperoleh) yang didapat dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang
memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk mengamati, menggolongkan,
menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan
hasil perolehan tersebut” (Azhar, 1993: 7)
Menurut Semiawan, dkk (Nasution, 2007 :
1.9-1.10) menyatakan bahwa keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan
mental terkait dengan kemampuan- kemampuan yang mendasar yang dimiliki,
dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan
berhasil menemukan sesuatu yang baru.
Pendekatan keterampilan proses dapat
diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan- keterampilan
intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan mendasar
yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa (DEPDIKBUD, dalam Moedjiono, 1992/
1993 : 14)
Menurut Semiawan, dkk (Nasution, 2007 :
1.9-1.10) menyatakan bahwa keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan
mental terkait dengan kemampuan- kemampuan yang mendasar yang dimiliki,
dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan
berhasil menemukan sesuatu yang baru.
Dimyati dan Mudjiono (Sumantri,
1998/1999: 113) mengungkapkan bahwa pendekatan keterampilan proses bukanlah
tindakan instruksional yang berada diluar jangkauan kemampuan peserta didik.
Pendekatan ini justru bermaksud mengembangkan kemampuan- kamapuan yang dimiliki
peserta didik.
Jadi dari beberapa pengertian diatas Pendekatan keterampilan proses dapat
diartikan sebagai wawasan atau anutan untuk menemukan fakta dan konsep maupun
pengembangan keterampilan–keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang
bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang telah mengaktifkan siswa yang
prinsipnya telah ada dalam diri siswa sehingga mampu menumbuhkan sejumlah
keterampilan tertentu pada diri siswa itu sendiri.
3)
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN GURU DALAM
PENERAPAN PKP
Sebelum
menetapkan PKP guru harus terlebih dahulu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Sebelum
pelaksanaan PKP, guru menyusun program sedemikian rupa sehingga menunjang CBSA
dengan kadar tinggi.
a)
Perlunya pengorganisasian kelas yang memungkinkan
terciptanya sarana interaksi belajar mengajar yang mendorong siswa untuk aktif.
b)
Memilih metoda dan media yang dapat
menunjang aktifitas siswa dalam belajar.
c)
Evaluasi yang dilakukan hendaknya
mencakup evaluasi proses dan hasil belajar siswa secara komperatif.
4)
PERANANAN GURU DALAM PENERAPAN PKP
Guru
membimbing dan mendidik siswa untuk lebih terampil dalam menggunakan
pengalaman, pendapat, dan hasil temuannya. Dengan cara menjelaskan bahan
pelajaran yang diikuti dengan alat peragakan, demonstrasi, gambar, modal,
bangan yang sesuai dengan keperluan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
mengembangkan kemampuan mengamati dengan cepat, cermat dan tepat.
a) Guna
menghidupkan suasana belajar yang kondusif sehingga mendorong siswa untuk
berpartisipasi aktif. Dengan merumuskan hasil pengamatan dengan merinci,
mengelompokkan atau mengklasifikasikan materi pelajaran yang diserap dari
kegiatan pengamatan terhadap bahan pelajaran tersebut.
b) Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang menantang sehingga siswa terdorong untuk meneliti
dan mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.
c) Guru
memancing keterlibatan siswa dalam belajar. Seperti meramalkan sebab akibat
kejadian perihal atau peristiwa lain yang mungkin terjadi di waktu lain atau
mendapat suatu perlakuan yang berbeda.
d) Guru
harus memberikan semangat yang tinggi kepada siswa dalam mengajar.
e) Guru
melakukan komunikasi yang efektif dan memberikan informasi yang jelas, tepat,
dan tidak samar-samar pada siswa. Seperti mengkomunikasikan hasil kegiatan
kepada siswa dengan diskusi, ceramah mengarang dan lain-lain.
f) Guru
mendorong siswa untuk dapat menyimpulkan suatu masalah, peristiwa berdasarkan
fakta, konsep, dan prinsip yang diketahui.
5)
MODEL-MODEL MENGAJAR DALAM PKP
Model mengajarkan maksudnya adalah
dimana proses dan prosedur pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kegiatan
belajar siswa. Model-model tersebut sebagai berikut:
a) Model
Dengar-Lihat-Kerjakan (DeLiKan)
Model ini dapat digunakan untuk
menyampaikan bahan pengajaran yang sifatnya fakta dan konsep. Aktivitas mental
siswa dalam penggunaan model mengajar ini adalah : mengingat, mengenal,
menjelaskan, membedakan, menyimpulkan dan menerapkan. Kegiatan belajar siswa
yang dikembangkan menjadi tiga kegiatan yakni : kegiatan dengar, kegiatan
lihat, kegiatan kerja.
b) Model
mengajar pemecahan masalah (permas)
1.
Pola kegiatan pembelajaran ini
mengandung aktivitas belajar siswa yang cukup tinggi, tepat digunakan untuk
mengajarkan konsep dan prinsip.
2.
Penyusunan satuan pertanyaan hampir sama
dengan model lain. Yang perlu diperhatikan adalah menyusunan dan mengorganisasi
bahan ajar.
c) Model
mengajar induktif
1.
Model kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan melalui cara berfikir induktif yaitu menarik kesimpulan dari fakta
menuju kepada hal umum.
2.
Petunjuk
pembuatan satuan pelajaran:
-
Waktu paling sedikit 2 jam pelajaran
-
Rumusan tujuan mencakup penyusunan bahan
ajar dan keterampilan proses
-
Bahan pengajaran terdiri dari konsep
materi, fakta, peristiwa, gejala yang akan diamati oleh siswa dan topik atau
masalah yang akan didiskusikan
-
Urutan belajar siswa, menerima
informasi, kekunjungan lapangan atau laboraturium kediskusikan kelompok ke
melaporkan hasil diskusikan oleh kelompok dan merangkumnya sebagai kesimpulan
diskusi kelas
-
Penilaian : penilaian proses selama
kegiatan berlangsung dan penilaian hasil belajar setelah pelajaran selesai
d) Model
mengajar deduktif
1.
Pola belajar mengajar yang didasarkan
atas cara berfikir deduktif adalah menarik kesimpulan dari pernyataan umum
menajadi pernyataan khusus, dari konsep teori menjadi fakta
2.
Petunjuk pembuatan satuan pelajaran
dimulai dari pembahasan konsep dan prinsip menuju pembuktian empiris di
lapangan atau laboraturium.
e) Model
mengajar gabungan deduktif induktif
1.
Pola BM yang menggabungkan penggunaan
kedua model ini dalam satu proses pembelajaran. Tahap pertama menggunakan
pendekatan deduktif, kemudian dilanjutkan dengan pendekatan induktif.
a.
Pendekatan deduktif menekankan konsep
dan prinsip bahan pengajaran secara teoritis, berdasarkan prinsip-prinsip
pengetahuan ilmiah
b.
Pendekatan induktif menekankan kajian
bukti-bukti empiris dari konsep dan prinsip di laboraturium atau dengan alat
sederhana atau dalam bentuk pemecahan masalah
2.
Petunjuk pembuatan satuan pelajaran. KBM
yang ada dalam satuan pelajaran harus mangandung:
a.
Penjelasa maslah dan gejala oleh guru,
supaya siswa memahami ruang lingkupnya
b.
Penelaah buku sumber : informasi untuk
mendukung memecahkan masalah
c.
Pembahasan atau penelaah masalah dan
gejala berdasarkan pengetahuan ilmiah
d.
Mencari jawaban dan pembuktian masalah
dan gejala berdasarkan konsep dan prinsip pengetahuan ilmiah dengan melalui
diskusi, praktikum atau pengamatan lapangan
e.
Klasifikasi TIK-nya mengandung unsur
kognitif tingkat tinggi
seperti aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
6) LANGKAH-LANGKAH
MELAKSANAKAN KETERAMPILAN PROSES
Untuk dapat melaksanakan kegiatan keterampilan proses dalam pembelajaran guru harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Pendahuluan atau pemanasan
Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah mengarahkan peserta didik pada pokok permasalahan agar mereka siap, baik mental emosional maupun fisik.
Kegiatan pendahuluan atau pemanasan tersebut berupa:
-
Pengulasan atau pengumpulan bahan yang
pernah dialami peserta didik yang ada hubungannya dengan bahan yang akan
diajarkan.
-
Kegiatan menggugah dan mengarahkan
perhatian perserta didik dengan mengajukan pertanyaan, pendapat dan saran,
menunjukkan gambar atau benda lain yang berhubungan dengan materi yang akan
diberikan.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pendekatan keterampilan proses dapat
diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan- keterampilan
intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan mendasar
yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa.
Keterampilan proses terdiri dari
beberapa keterampilan diantaranya yaitu: mengamati, mengklasifikasikan,
menginterprestasikan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, dan
mengkomunikasikan.
Dengan menggunakan PKP siswa akan ;
a. Memperoleh
pengertian yang tepat tentang hakekat pengetahuan
b. Memperoleh kesempatan belajar dengan
ilmu pengetahuan
c. Memperoleh kesempatan melakukan proses dan
memperoleh hasil belajar melalui pengalaman langsung
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun
dan bagi khalayak yang membacanya. Penyusun tahu bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna, sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca,
agar penyusun dapat menyempurnakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Moedjiono dan Moh.
Dimyati. 1992/ 1993. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD
Sumantri, Mulyani dan
Johar Permana.1998/ 1999. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta:
DEPDIKBUD
Tim penyusun. 2006. Bahan Ajar Belajar dan
Pembelajaran. Padang :
Universitas Negeri Padang
http://www.papantulisku.com/2011/07/pendekatan-keterampilan-proses.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar